Sabtu, 29 Oktober 2016

perkembangan teori ilmu sosial



TUGAS ULANGAN TENGAH SEMESTER SATU
MATA KULIAH PENGANTAR ILMU SOSIAL

Di buat guna
Menyelesaikan tugas ulangan tengah semester
Mata kuliah Manusia dan Lingkungan.
Dosen Pengampu : Bp Drs. Tukidi. M.Pd, Bp Fredy Hermanto S.Pd.,M.Pd ,
Bp Rudi Salam S.Pd.,M.Pd dan Bu Aisyah Nur S S.Pd.,M.Pd


Oleh :
Muhammad Lutfi
NIM : 3601416017


UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL
2016

























PEMBAHASAN
1.      Cara kerja dan pendekatan ilmu-ilmu sosial dapat berbeda antara masing-masing disiplin ilmu.
Karena ilmu sosial ini tidak lagi merupakan satu ilmu saja, namun bercabang-cabang.dan mengarah pada spesialisasi mengenai tiap-tiap aspek kehidupan masyarakat (seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, psikologi, ilmu politik, sejarah, komunikasi, ilmu hokum, ilmu pendidikan dll)  maka metode penelitian yang digunakan ilmu-ilmu social memang tidak selalu sama, karena ruang lingkup dan sasaran perhatiannya juga berbeda pula.

a.       Bagaimanakah tahapan-tahapan cara kerja (penelitian) dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya?
Mengenai tahapan-tahapan metode ilmiah dalam ilmu-ilmu social oleh masing-masing ilmuan dan filsufnya memang memilliki pendapat yang berbeda-beda masing-masing rumpun ilmunya. Namun pada dasarnya dapat diambil simpulan dari beberapa pendapat tersebut yakni persamaan bahwa metode ilmiah atau tahapan-tahapannya pada hakekatnya merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan, pikiran, pola kerja, tata langkah dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Dan dalam tahapan-tahapan dapat di ambil beberapa kesamaan yang mencakup berbagai pendapat para ahli ilmu-ilmu social. Menurut jujun s. suriasumantri (1990:2) langkah-langkah dalam penelitian digambarkan sebagai brikut:

metode-ilmiah.png
















Jujun S. Suria sumantri dalam bukunyailmu dalam perspektif moral, social dan politik (2000:6)menyatakan bahwa pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan :
-          Kerangka pemikiran yang logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.
-          Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari pemikiran tersebut
-          Melakukan verifikasi terhadap hipotesis untuk menguji kebenarannya secara factual
Selanjutnya jujun menyatakan bahwa kerangka berfikir ilmiah yang berintikan proses logico-hypothetico-verificatif  ini pada dasarnya terdiri dari berbagai langkah-langkah sebagai berikut (suriasumantri (2005 : 127-128)
Ø  Perumusan masalah yang merupakan pernyataan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasannya dan dapat diidentifikasi faktorfaktor di dalamnya
Ø  Penyusunan kerangka berpikir dalam hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang mengait dan membentuk kontelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan factor-factor empiris yang relevan dalam permasalahannya
Ø  Perumusan hipotesis ang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan
Ø  Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperliahatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut ataukah tidak
Ø  Penarikan kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima.
Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian social, ada dua hal lain yang harus diperhatikan didalam pemilihan permasalahan, antara lain : (1) apakah penelitian masalah itu akan bermanfaat bagi masyarakat waktu ini, dan (2) apakah penelitian itu dapat dilaksankan.oleh karena itu kajian ilmu-ilmu social sangatlah luas karena mencakup kehidupn masyarakat. Maka penelitian harus berfokus pada kekhususan untuk membuat batasan. Jika kekhususan ini di abaikan bisa jadi penelitian yang dilaksanakan akan menjadi kurang bermakna.
Dalam melaksanakan usaha pengumpulan data-data yang dapat menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam ilmu-ilmu social, maka penelitian perlu memperhatkan tahap-tahap peneliian yang saling berkaitan secara literer. Beberapa tahap yang dianggap pokok. Yaitu tahap-tahap merumuskan masalah,tinjauan pustaka, merumuskan hipotesis, merencanakan desain penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data dan penarikan kesimpulan.
b.       Mengapa ilmu-ilmu sosial memerlukan cara-cara dan teknik-teknik yang khusus dalam melakukan studinya?
Yang pertama karena kajian yang dikaji dari ilmu social adalah aspek kehidupan manusia di masyarakat. Dan bahwa ilmu sosial merupakan suatu ilmu pengetahuan yang lahir, tumbuh dan berkembang. Begitupun juga ilmu sosial yang akan dapat tumbuh dan terus berkembang sesuai deng perkembangan manusia. dalam proses pengkajian atau penelitiannya yitu dengan mengumpulkan data-data dari masyarakat  itu sendiri yang dapat menambah pengetahuan mengenai masyarakat tersebut. Dari penelitian tersebut akan dapat ditemukan fakta-fakta terbaru yang dapat menambah cakrawala serta memperdalam pengetahuan yang merupakan sumbangan kearah pengembangan ilmu-ilmu sosial.

Karena ilmu sosial ini tidak lagi merupakan satu ilmu saja, namun bercabang-cabang.dan mengarah pada spesialisasi mengenai tiap-tiap aspek kehidupan masyarakat (seperti sosiologi, antropologi, ekonomi, geografi, psikologi, ilmu politik, sejarah, komunikasi, ilmu hokum, ilmu pendidikan dll)  maka metode penelitian yang digunakan ilmu-ilmu social memang tidak selalu sama dam memerlukan cara dan teknik-teknik yang khusus mengenai tiap karakteristik permasalahan yang dikajinya, karena ruang lingkup dan sasaran perhatiannya juga berbeda pula.
Suatu caranya adalah pendekatan dan teknik. Suatu pendekatan merupakan  ukuran-ukuran untuk memilih masalah-masalah dan data-data yang berkaitan satu sama lain.ukuran yang digunakan adalah untuk memilih permasalahan dan pertanyaan-pertanyaan untuk dipertimbangkan.
Dalam ilmu-ilmu sosial pendekatan ini merupakan suatu pendekatan menelaah sesuatu yang dapat menggunakan sudut pandag atau didasarkan pada tinjauan dari berbagai susut kesatuan. Inilah teknik khususnya yakni karakteristik dari berbagai cabang rumpun ilmu.



c.       Berikan penjelasan pendekatan yang dimiliki oleh ilmu sosial!
-          Pendekatan Monodisiplin
Pendekatan monodisiplin atau pendekatan struktur adalah suatu pendekatan yang bahan pelajaran diorganisasi atau bertitik tolak murni berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan tanpa mempertaukan atau memfusikan dengan cabang ilmu lainnya. Jadi, misalnya pelajaran sejarah khusus sejarah saja tanpamempertautkan dengan ilmu lain dalam rumpun bidang studi ilmu sosial/IPS.
-          Pendekatan Multi dan Interdisiplin (Integrated Approach)
Pendekatan multi dan interdisiplin sebagai pendekatan yang bersifat integrative (terpadu) merupakan pendekatan suatu konsep dari suatu cabang ilmu atau tema yang bahannya diorganisasi dari berbagai cabang ilmu sosial secara terpadu. Misalnya transmigrasi sebagai konsep geografi, materinya diisi oleh geografi sebagai materi kunci (key subject), ekonomi, sejarah, dan sosiologi.
Dalam transmigrasi tersebut yang perlu diuraikan misalnya bagaimana keadaan lokasinya, keadaan tanah, keadaan perairan (konsep geografi), kemudian dipadukan dengan keadaan ekonomi di daerah baru dan di daerah lama (konsep ekonomi). Bagaimana terjadinya transmigrasi (konsep sejarah) dan bagaimana keadaan masyarakat baik di daerah baru maupun di daerah lama (konsep sosiologi). Semua itu terpadu menjadi suatu bahan pelajaran yang bulat/utuh dan tidak merupakan cerita bersambung bidang demi bidang baik dilihat dari segi tingkat kesulitan (sequence) maupun kepentingannya. Selanjutnya, dalam pendekatan interdisiplin, suatu konsep dari ilmu sosial atau suatu topik disoroti oleh berbagai ilmu sosial atau ilmu bantu lainnya, misalnya IPA, agama, PKn, dan sebagainya sehingga siswa dan siswi melihat masalah itu lengkap dari berbagai sudut. Perlu diingat, bahwa konsep/topik itu tetap mempunyai pusat telaah sehingga sorotan dari ilmu lainbersifat sebagai suplemen atau pelengkap. Misalnya konsep/topik bunga modal sebagai konsep dari bidang ekonomi. Konsep ini tidak hanya diuraikan murni dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi ilmu yang lain. Namun, ekonomi tetap sebagai pusat telaah (key subject), kemudian dapat diinterdisiplinerkan dengan agama (hokum rentenir), hukum (peraturan bunga), sosiologi (renten menurut masyaarakat) dan sebagainya.
Pendekatan multi dan interdisiplin ini sangat cocok dilaksanakan di tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) dengan alasan sebagai berikut.
• Siswa dan siswi belum memerlukan ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan secara sistematis dan logis karena untuk itu dibutuhkan terlebih dahulu kematangan intelektual.
• Dibutuhkan bahan pelajaran yang berorientasi pada area of living seperti kewarganegaraan, kesehatan, dan efisiensi kerja.
·       Interdisipliner (dalam arti sempit)
Pendekatan Interdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu. Yang dimaksug serumpun yakni ilmu-ilmu yang berada dalam rumpun ilmu tertentu, yaitu rumpun ilmu-ilmu kealaman (IIK), ilmu-ilmu sosial (IIS), dan ilmu-ilmu budaya (IIB).
     Misalnya masalah lumpur di Sidoarjo bila di pecahkan melalui rumpun ilmu-ilmu kealaman (IIK) maka menggunkan ilmu Geologi, Vulkanologi, Pertambangan, fisika,kimia , arsitektur dan Geodesi. Lalu akan ditemukan cara pemecahan masalah lumpur Sidoarjo secara tepat.
·        Pendekatan Multidisipliner (dalam arti sempit)
Pendekatan Multidisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu maslah dengan menggunakan berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan. Ilmu-ilmu yang relevan yang digunakan adlah ilmu-ilmu Kealaman (IIK), ilmu-ilmu Sosial (IIS), atau Ilmu-ilmu Budaya (IIB). Contoh masalah lumpur Sidoarjo (Lapindo), penyelesaiaan masalahnya melalui berbagai disiplin ilmu mulai dari Ekonomi, Pisikologi, Geografi, Geologi, Pertambangan, Arsitektur dan lain-lain.
-          Pendekatan Transdisipliner
Pendekatan Transdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan ilmu yang relatif dikuasai dan relevan dengan masalah yang akan dipecahkan tetapi berada di luar keahlian sebagai hasil pendidikan formal dari orang yang memecahkan masalah tersebut.
Biasanya untuk keperluan kedalaman pembahasan orang itu hanya bisa menggunakan satu ilmu saja diluar keahliannya.
Sebgai contoh dokter mencari solusi pencegahan flu burung dengan menggunakan ilmu kedokteran serta ilmu biologi.
-          Pendekatan Krossdisipliner
Adalah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan dua atau lebih rumpun ilmu yang relevan

2.      Sejarah pertumbuhan ilmu-ilmu sosial
a.         Mengapa revolusi industri juga dikatakan ikut mendorong perkembangan ilmu-ilmu sosial?
Revolusi Industri terjadi periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya”
Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
1.    Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan di dalam parlemen.
2.    Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga kerja anak-anak dan wanita di daerah tambang di bawah tanah.
3.    Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.
4.    Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.

Revolusi industry dalam perkembangan ilmu sosial
     Dalam revolusi industry, periode 1820 merupakan sebuah proses dunia dimana perubahan besar-besaran secara rastis terasa di segala aspek kehidupan. Kenapa revolusi industry ikut mendorong perkembangan ilmu sosial? Itu karena kehidupan masyarakat ikut terkena dampak dari revoliusi industry juga. Dan revolusi industry pada saat itu benar-benar mempengaruhi segala aspek kehidupan.
     Dan didalm metodologi dan pendekatan di ilmu sosial adalah objek kajian ilmu sosial adalah manusia dan aspek aspek dalam masyarakat. Pada masa revolusi industry semua bagian dari aspek masyarakat bukan hanya interaksi sosial yang memunculkan politik etis munculnya majikan dan buruh nmun juga ada di aspek ekonmi dan sejarah dimana revolusi industry memicu pada imperialism dan kolonialisme di berbagai dunia, di geografi revolusi industry adalah awal dimana perubahan tata guna lahan. Dimana lahan yang dulunya kebanyakan digunakan bercocok tanam mulai berubah guna lahan dengan berdirinya pabrik-pabrik dan mulai merubah keadaan dunia.
     Dari proses kecil diatas ditunjukan bagaimana revolusi industry mempunyai pengaruh besar bagi kehidupn. Dan yang aspek kehidupan merupakan kajian dari ilmu sosial.jadi erat kaitannya perkembangan ilmu sosial dengan revousi industry dimasa itu.
b.         Sebutkan 3 (tiga) tokoh ilmu-ilmu sosial yang hidup pada abad 17 - 18, dan apa sumbangkan pemikirannya untuk ilmu-ilmu sosial
Ø  Rousseau (1712-1778)
Karya yang terkenal dari tokoh ini adalah The social contract (kontrak sosial)tahun 175 memulai pikirannya dengan kalimat “manusia dilahirkan bebas dan di manapun ia terbelenggu” nasib itu terutama menimpa orang-orang miskin dan orang-orang tak berdaya yang eksistensinya saja sudah merupakan bantahan yang menentukan terhadap gagasan kemajuan yang kesempurnaan. Rosseau mengajukan pembelaan agar setiap orang dapat mengemukakan pendapatnya dan bahkan menolak demokrasiperwakilankarena kalau rakyat mengangkat wakil-wakilnya itu tidak bebas lagi
Ø  Auguste comte (1798-1857)
Mrupakan tokoh yang terkenal sebagai pendiri sosiologi. memunculkan pandangan bahwa idea-idea melewati tiga fase: Theological (assumption), Philosophical(critical thinking), dan Scientific (positive observation). Menurut Comte, positifisme menekankan sisi faktual dan bukan spekulatif, manfaat dan bukan kesia-sian, kepastian dan bukan keragu-raguan, ketepatan bukan kekaburan, positif bukan negatif maupun kritis.
Ø  Herbert spencer (1820-1903)
Masyarakat adalah organism, yang berdiri sendiri dan berevolusi sendiri lepas dari kemauan dan tanggung jawab anggotanya , dan dibawah kuasa satu hokum,.
   Mengemukakan fungsi keselarasan dan pemersatu. Di dalam badan dilaksanakan urat dan didalam tubuh masyarakat digerakkan pemerintah
Ø  Emille Durkheim (1858-1917)
Masyarakat dianggap sebagai suatu system yang terdiri atas beberapa bagian/subsistem yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk menciptakan suatu aturan atau stabilisasi sosial
Ø  Karl Marx (1818-1883)
Masyarakat diantara dua pertentangan anatara dua kelas yakni kaum borjuis dan capital.






3.    Masalah sosial yang berkembang di masyarakat. Ambilah salah satu kasus masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal saudara, kemudian berikan analisis kenapa masalah tersebut dapat terjadi serta berikan solusi dalam memecahkan permasalahan sosial tersebut !
Masalah yang terjadi dalam masyarakat desa saya yang saya rasakan adalah dimana letak geografis yang sangat nanggung diantara perlihan kota dan kondisi ekonomi yang menjadi permasalahan kompleks yang berkaitan dengan pola interaksi sosial masyarakat.
Analisis:
       Desa Nalumsari kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara merupakan sebuah kecamatan baru di Jepara yakni terbentuk di tahun 1990. Sampai sekaran dengan pola tata keruangan kota yang seharusnya sudah menjadi sebuah kota desa Nalumsari masih berputat pada tingkat perekonomian yang masih standart. Hal ini dikarenakan masyarakat di Desa saya masih memegang teguh kebudayaannya dan hanya sedikit yang dapat terbuka dengan hal-hal yang baru. Untuk bisnis dan sector budaya industry maupun pariwisata alam desa saya seharusnya tidak ada maslah karena mngingat letaknya yang sangat strategis yaitu jalur antara kota kudus dan jepara. Masih sulit menerima penanaman modal asing dalam hal pendirian pabri. Bahkan di tempat saya belum terdapat alfa mart indomart dan pom bensin. Sebuah wilayah yang engandung potensi sangat luar biasa namun masih berasa seperti raksasa yang blum bangun dri tidurnya.  Untuk menjadi kota sangat memungkinkan. Bukan hanya mimpi atau ilusi karena wilayah Nalumsari mempunyai banya kekayaan alam dan lahan yang masih sangat melimpah. Eduwisata di bagian utara Nalumsari merupakan area tempat wisata alam yang masih sangat asri dan banyak menarik para wisatawan.
Solusi pemecahan masalah:
       Saat tiba waktunya akan muncul sebuah kota Nalumsari. Dalam pemecahan masalah ini menurut saya adalah bagaimana cara pemerintah setempat dapat mengelola Wilayah Nalumsari. Berbagai kebijakan seharusnya bisa membawa wilayah ini menjadi lebih baik lagi. Dengan modal yang sangat besar tentunyamenjadikan wilayah ini menjadi sentra ekonomi di Kabupaten Jepara bukanlah hal yang sulit. Beberapa tahun ini kebijakan dengan membuka invetasi asing membangun pabrik-pabrik mulai membuat ekonomi masyarakat menjadi lebih tinggi di segala sector ekonomi. Traffic jalan raya semakin baik dan semakin menambah suasana prkembangan wilayah Nalumsari ini. Pola tata ruang wilayah Nalumsari juga terus di kembangkan. Dan perpolitikan sebagai aspek pendukung pun juga tidak bisa dilepaskan dari segala kebijakan yang ada di daerah ini. Jika semua system dapat berjalan bersama-sama maka bukan hal mustahil suatu visi terbentuknya Kecamatan Nalumsari akan tercapai.








DAFTAR PUSTAKA


Dra. Puji Hardati, M.Si., Drs. Eko Handoyo, M.Si, dkk. 2010. Pengantar Ilmu Sosial. Semarang:Widya Karya.


Sumber online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar