TUGAS
ULANGAN TENGAH SEMESTER SATU
Di
buat guna
Menyelesaikan
tugas ulangan tengah semester
Mata
kuliah Manusia dan Lingkungan.
Dosen
Pengampu : Bp Drs. Tukidi. M.Pd, Bp Fredy Hermanto S.Pd.,M.Pd ,
Bp Rudi Salam S.Pd.,M.Pd dan Bu
Aisyah Nur S S.Pd.,M.Pd
Oleh
:
Muhammad
Lutfi
NIM
: 3601416017
UNNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
2016
PEMBAHASAN
1. Cara kerja dan pendekatan ilmu-ilmu
sosial dapat berbeda antara masing-masing disiplin ilmu.
Karena ilmu sosial ini tidak lagi
merupakan satu ilmu saja, namun bercabang-cabang.dan mengarah pada spesialisasi
mengenai tiap-tiap aspek kehidupan masyarakat (seperti sosiologi, antropologi,
ekonomi, geografi, psikologi, ilmu politik, sejarah, komunikasi, ilmu hokum,
ilmu pendidikan dll) maka metode
penelitian yang digunakan ilmu-ilmu social memang tidak selalu sama, karena
ruang lingkup dan sasaran perhatiannya juga berbeda pula.
a.
Bagaimanakah
tahapan-tahapan cara kerja (penelitian) dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya?
Mengenai tahapan-tahapan metode
ilmiah dalam ilmu-ilmu social oleh masing-masing ilmuan dan filsufnya memang
memilliki pendapat yang berbeda-beda masing-masing rumpun ilmunya. Namun pada
dasarnya dapat diambil simpulan dari beberapa pendapat tersebut yakni persamaan
bahwa metode ilmiah atau tahapan-tahapannya pada hakekatnya merupakan prosedur
yang mencakup berbagai tindakan, pikiran, pola kerja, tata langkah dan cara
teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang
sudah ada. Dan dalam tahapan-tahapan dapat di ambil beberapa kesamaan yang
mencakup berbagai pendapat para ahli ilmu-ilmu social. Menurut jujun s.
suriasumantri (1990:2) langkah-langkah dalam penelitian digambarkan sebagai
brikut:
Jujun
S. Suria sumantri dalam bukunyailmu dalam perspektif moral, social dan politik
(2000:6)menyatakan bahwa pada dasarnya metode ilmiah merupakan cara ilmu
memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan :
-
Kerangka pemikiran yang logis dengan
argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah
berhasil disusun.
-
Menjabarkan hipotesis yang merupakan
deduksi dari pemikiran tersebut
-
Melakukan verifikasi terhadap hipotesis
untuk menguji kebenarannya secara factual
Selanjutnya
jujun menyatakan bahwa kerangka berfikir ilmiah yang berintikan proses
logico-hypothetico-verificatif ini pada
dasarnya terdiri dari berbagai langkah-langkah sebagai berikut (suriasumantri
(2005 : 127-128)
Ø Perumusan
masalah yang merupakan pernyataan mengenai objek empiris yang jelas
batas-batasannya dan dapat diidentifikasi faktorfaktor di dalamnya
Ø Penyusunan
kerangka berpikir dalam hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan
hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang mengait dan
membentuk kontelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional
berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan
memperhatikan factor-factor empiris yang relevan dalam permasalahannya
Ø Perumusan
hipotesis ang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang
diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang
dikembangkan
Ø Pengujian
hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis
yang diajukan untuk memperliahatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung
hipotesis tersebut ataukah tidak
Ø Penarikan
kesimpulan yang merupakan penilaian apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau
diterima.
Dalam
kaitannya dengan kegiatan penelitian social, ada dua hal lain yang harus
diperhatikan didalam pemilihan permasalahan, antara lain : (1) apakah
penelitian masalah itu akan bermanfaat bagi masyarakat waktu ini, dan (2)
apakah penelitian itu dapat dilaksankan.oleh karena itu kajian ilmu-ilmu social
sangatlah luas karena mencakup kehidupn masyarakat. Maka penelitian harus
berfokus pada kekhususan untuk membuat batasan. Jika kekhususan ini di abaikan
bisa jadi penelitian yang dilaksanakan akan menjadi kurang bermakna.
Dalam
melaksanakan usaha pengumpulan data-data yang dapat menghasilkan
penemuan-penemuan baru dalam ilmu-ilmu social, maka penelitian perlu
memperhatkan tahap-tahap peneliian yang saling berkaitan secara literer.
Beberapa tahap yang dianggap pokok. Yaitu tahap-tahap merumuskan masalah,tinjauan pustaka, merumuskan hipotesis, merencanakan
desain penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data dan penarikan kesimpulan.
b. Mengapa ilmu-ilmu sosial memerlukan cara-cara
dan teknik-teknik yang khusus dalam melakukan studinya?
Yang
pertama karena kajian yang dikaji dari ilmu social adalah aspek kehidupan
manusia di masyarakat. Dan bahwa ilmu sosial merupakan suatu ilmu pengetahuan
yang lahir, tumbuh dan berkembang. Begitupun juga ilmu sosial yang akan dapat
tumbuh dan terus berkembang sesuai deng perkembangan manusia. dalam proses
pengkajian atau penelitiannya yitu dengan mengumpulkan data-data dari
masyarakat itu sendiri yang dapat
menambah pengetahuan mengenai masyarakat tersebut. Dari penelitian tersebut
akan dapat ditemukan fakta-fakta terbaru yang dapat menambah cakrawala serta
memperdalam pengetahuan yang merupakan sumbangan kearah pengembangan ilmu-ilmu
sosial.
Karena ilmu sosial ini tidak lagi
merupakan satu ilmu saja, namun bercabang-cabang.dan mengarah pada spesialisasi
mengenai tiap-tiap aspek kehidupan masyarakat (seperti sosiologi, antropologi,
ekonomi, geografi, psikologi, ilmu politik, sejarah, komunikasi, ilmu hokum,
ilmu pendidikan dll) maka metode penelitian yang digunakan ilmu-ilmu
social memang tidak selalu sama dam memerlukan cara dan teknik-teknik yang
khusus mengenai tiap karakteristik permasalahan yang dikajinya, karena ruang
lingkup dan sasaran perhatiannya juga berbeda pula.
Suatu
caranya adalah pendekatan dan teknik. Suatu pendekatan merupakan ukuran-ukuran untuk memilih masalah-masalah
dan data-data yang berkaitan satu sama lain.ukuran yang digunakan adalah untuk
memilih permasalahan dan pertanyaan-pertanyaan untuk dipertimbangkan.
Dalam
ilmu-ilmu sosial pendekatan ini merupakan suatu pendekatan menelaah sesuatu
yang dapat menggunakan sudut pandag atau didasarkan pada tinjauan dari berbagai
susut kesatuan. Inilah teknik khususnya yakni
karakteristik dari berbagai cabang rumpun ilmu.
c. Berikan penjelasan pendekatan yang
dimiliki oleh ilmu sosial!
-
Pendekatan
Monodisiplin
Pendekatan monodisiplin atau pendekatan
struktur adalah suatu pendekatan yang bahan pelajaran diorganisasi atau
bertitik tolak murni berdasarkan disiplin ilmu yang bersangkutan tanpa
mempertaukan atau memfusikan dengan cabang ilmu lainnya. Jadi, misalnya
pelajaran sejarah khusus sejarah saja tanpamempertautkan dengan ilmu lain dalam
rumpun bidang studi ilmu sosial/IPS.
-
Pendekatan
Multi dan Interdisiplin (Integrated Approach)
Pendekatan multi dan interdisiplin sebagai
pendekatan yang bersifat integrative (terpadu) merupakan pendekatan suatu
konsep dari suatu cabang ilmu atau tema yang bahannya diorganisasi dari
berbagai cabang ilmu sosial secara terpadu. Misalnya transmigrasi sebagai
konsep geografi, materinya diisi oleh geografi sebagai materi kunci (key
subject), ekonomi, sejarah, dan sosiologi.
Dalam transmigrasi tersebut yang perlu
diuraikan misalnya bagaimana keadaan lokasinya, keadaan tanah, keadaan perairan
(konsep geografi), kemudian dipadukan dengan keadaan ekonomi di daerah baru dan
di daerah lama (konsep ekonomi). Bagaimana terjadinya transmigrasi (konsep
sejarah) dan bagaimana keadaan masyarakat baik di daerah baru maupun di daerah
lama (konsep sosiologi). Semua itu terpadu menjadi suatu bahan pelajaran yang bulat/utuh
dan tidak merupakan cerita bersambung bidang demi bidang baik dilihat dari segi
tingkat kesulitan (sequence) maupun kepentingannya. Selanjutnya, dalam pendekatan
interdisiplin, suatu konsep dari ilmu sosial atau suatu topik disoroti oleh
berbagai ilmu sosial atau ilmu bantu lainnya, misalnya IPA, agama, PKn, dan
sebagainya sehingga siswa dan siswi melihat masalah itu lengkap dari berbagai
sudut. Perlu diingat, bahwa konsep/topik itu tetap mempunyai pusat telaah
sehingga sorotan dari ilmu lainbersifat sebagai suplemen atau pelengkap.
Misalnya konsep/topik bunga modal sebagai konsep dari bidang ekonomi. Konsep
ini tidak hanya diuraikan murni dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi ilmu
yang lain. Namun, ekonomi tetap sebagai pusat telaah (key subject), kemudian
dapat diinterdisiplinerkan dengan agama (hokum rentenir), hukum (peraturan
bunga), sosiologi (renten menurut masyaarakat) dan sebagainya.
Pendekatan multi dan interdisiplin ini
sangat cocok dilaksanakan di tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs)
dengan alasan sebagai berikut.
• Siswa dan siswi belum memerlukan
ilmu-ilmu sosial yang dirumuskan secara sistematis dan logis karena untuk itu
dibutuhkan terlebih dahulu kematangan intelektual.
• Dibutuhkan bahan pelajaran yang
berorientasi pada area of living seperti kewarganegaraan, kesehatan, dan
efisiensi kerja.
· Interdisipliner (dalam arti sempit)
Pendekatan Interdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu. Yang dimaksug serumpun yakni ilmu-ilmu yang berada dalam rumpun ilmu tertentu, yaitu rumpun ilmu-ilmu kealaman (IIK), ilmu-ilmu sosial (IIS), dan ilmu-ilmu budaya (IIB).
Pendekatan Interdisipliner ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu. Yang dimaksug serumpun yakni ilmu-ilmu yang berada dalam rumpun ilmu tertentu, yaitu rumpun ilmu-ilmu kealaman (IIK), ilmu-ilmu sosial (IIS), dan ilmu-ilmu budaya (IIB).
Misalnya
masalah lumpur di Sidoarjo bila di pecahkan melalui rumpun ilmu-ilmu kealaman
(IIK) maka menggunkan ilmu Geologi, Vulkanologi, Pertambangan, fisika,kimia ,
arsitektur dan Geodesi. Lalu akan ditemukan cara pemecahan masalah lumpur
Sidoarjo secara tepat.
·
Pendekatan
Multidisipliner (dalam arti sempit)
Pendekatan Multidisipliner ialah pendekatan
dalam pemecahan suatu maslah dengan menggunakan berbagai sudut pandang banyak
ilmu yang relevan. Ilmu-ilmu yang relevan yang digunakan adlah ilmu-ilmu
Kealaman (IIK), ilmu-ilmu Sosial (IIS), atau Ilmu-ilmu Budaya (IIB). Contoh
masalah lumpur Sidoarjo (Lapindo), penyelesaiaan masalahnya melalui berbagai
disiplin ilmu mulai dari Ekonomi, Pisikologi, Geografi, Geologi, Pertambangan,
Arsitektur dan lain-lain.
-
Pendekatan Transdisipliner
Pendekatan Transdisipliner
ialah pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan ilmu
yang relatif dikuasai dan relevan dengan masalah yang akan dipecahkan tetapi
berada di luar keahlian sebagai hasil pendidikan formal dari orang yang
memecahkan masalah tersebut.
Biasanya untuk keperluan kedalaman pembahasan orang itu hanya bisa menggunakan satu ilmu saja diluar keahliannya.
Biasanya untuk keperluan kedalaman pembahasan orang itu hanya bisa menggunakan satu ilmu saja diluar keahliannya.
Sebgai contoh dokter mencari solusi pencegahan
flu burung dengan menggunakan ilmu kedokteran serta ilmu biologi.
-
Pendekatan Krossdisipliner
Adalah pendekatan dalam
pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan dua atau lebih rumpun ilmu
yang relevan
2. Sejarah pertumbuhan ilmu-ilmu sosial
a.
Mengapa
revolusi industri juga dikatakan ikut mendorong perkembangan ilmu-ilmu sosial?
Revolusi Industri terjadi periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri
dimulai dari Britania
Raya dan
kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia
tidak terkecuali Indonesia.
Revolusi Industri
menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek
kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal
peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan
belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri,
rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam
kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar
hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi
yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya”
Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang
ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh.
Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya,
pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh
dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
1.
Tahun 1832
dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan.
Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan di dalam parlemen.
2.
Tahun 1833
dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang
ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga
berisi larangan pengunaan tenaga kerja anak-anak dan wanita di daerah tambang
di bawah tanah.
3.
Tahun 1834
dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena
itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga
tidak berkeliaran.
4.
Makin kuatnya sifat
individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri
sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri
yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan
kekeluargaan.
Revolusi industry dalam perkembangan ilmu
sosial
Dalam revolusi industry, periode 1820
merupakan sebuah proses dunia dimana perubahan besar-besaran secara rastis
terasa di segala aspek kehidupan. Kenapa revolusi industry ikut mendorong
perkembangan ilmu sosial? Itu karena kehidupan masyarakat ikut terkena dampak
dari revoliusi industry juga. Dan revolusi industry pada saat itu benar-benar
mempengaruhi segala aspek kehidupan.
Dan didalm metodologi dan pendekatan di
ilmu sosial adalah objek kajian ilmu sosial adalah manusia dan aspek aspek
dalam masyarakat. Pada masa revolusi industry semua bagian dari aspek
masyarakat bukan hanya interaksi sosial yang memunculkan politik etis munculnya
majikan dan buruh nmun juga ada di aspek ekonmi dan sejarah dimana revolusi
industry memicu pada imperialism dan kolonialisme di berbagai dunia, di
geografi revolusi industry adalah awal dimana perubahan tata guna lahan. Dimana
lahan yang dulunya kebanyakan digunakan bercocok tanam mulai berubah guna lahan
dengan berdirinya pabrik-pabrik dan mulai merubah keadaan dunia.
Dari proses kecil diatas ditunjukan
bagaimana revolusi industry mempunyai pengaruh besar bagi kehidupn. Dan yang
aspek kehidupan merupakan kajian dari ilmu sosial.jadi erat kaitannya
perkembangan ilmu sosial dengan revousi industry dimasa itu.
b.
Sebutkan 3 (tiga) tokoh ilmu-ilmu
sosial yang hidup pada abad 17 - 18, dan apa sumbangkan pemikirannya untuk
ilmu-ilmu sosial
Ø Rousseau (1712-1778)
Karya yang terkenal dari tokoh ini adalah The social contract (kontrak
sosial)tahun 175 memulai pikirannya dengan kalimat “manusia dilahirkan bebas
dan di manapun ia terbelenggu” nasib itu terutama menimpa orang-orang miskin
dan orang-orang tak berdaya yang eksistensinya saja sudah merupakan bantahan
yang menentukan terhadap gagasan kemajuan yang kesempurnaan. Rosseau mengajukan
pembelaan agar setiap orang dapat mengemukakan pendapatnya dan bahkan menolak demokrasiperwakilankarena
kalau rakyat mengangkat wakil-wakilnya itu tidak bebas lagi
Ø Auguste comte (1798-1857)
Mrupakan
tokoh yang terkenal sebagai pendiri sosiologi. memunculkan pandangan bahwa idea-idea melewati tiga fase:
Theological (assumption), Philosophical(critical thinking), dan Scientific (positive observation).
Menurut Comte, positifisme menekankan sisi faktual dan bukan spekulatif,
manfaat dan bukan kesia-sian, kepastian dan bukan keragu-raguan, ketepatan
bukan kekaburan, positif bukan negatif maupun kritis.
Ø Herbert spencer (1820-1903)
Masyarakat adalah organism, yang berdiri
sendiri dan berevolusi sendiri lepas dari kemauan dan tanggung jawab anggotanya
, dan dibawah kuasa satu hokum,.
Mengemukakan
fungsi keselarasan dan pemersatu. Di dalam badan dilaksanakan urat dan didalam
tubuh masyarakat digerakkan pemerintah
Ø Emille Durkheim (1858-1917)
Masyarakat dianggap sebagai suatu system
yang terdiri atas beberapa bagian/subsistem yang saling berhubungan antara satu
dengan yang lainnya untuk menciptakan suatu aturan atau stabilisasi sosial
Ø Karl Marx (1818-1883)
Masyarakat diantara dua pertentangan
anatara dua kelas yakni kaum borjuis dan capital.
3.
Masalah sosial yang berkembang di
masyarakat. Ambilah salah satu kasus masalah sosial yang terjadi di lingkungan
sekitar tempat tinggal saudara, kemudian berikan analisis kenapa masalah
tersebut dapat terjadi serta berikan solusi dalam memecahkan permasalahan
sosial tersebut !
Masalah yang terjadi dalam masyarakat desa saya yang saya
rasakan adalah dimana letak geografis yang sangat nanggung diantara perlihan
kota dan kondisi ekonomi yang menjadi permasalahan kompleks yang berkaitan
dengan pola interaksi sosial masyarakat.
Analisis:
Desa
Nalumsari kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara merupakan sebuah kecamatan baru
di Jepara yakni terbentuk di tahun 1990. Sampai sekaran dengan pola tata
keruangan kota yang seharusnya sudah menjadi sebuah kota desa Nalumsari masih
berputat pada tingkat perekonomian yang masih standart. Hal ini dikarenakan
masyarakat di Desa saya masih memegang teguh kebudayaannya dan hanya sedikit
yang dapat terbuka dengan hal-hal yang baru. Untuk bisnis dan sector budaya
industry maupun pariwisata alam desa saya seharusnya tidak ada maslah karena
mngingat letaknya yang sangat strategis yaitu jalur antara kota kudus dan
jepara. Masih sulit menerima penanaman modal asing dalam hal pendirian pabri.
Bahkan di tempat saya belum terdapat alfa mart indomart dan pom bensin. Sebuah
wilayah yang engandung potensi sangat luar biasa namun masih berasa seperti
raksasa yang blum bangun dri tidurnya.
Untuk menjadi kota sangat memungkinkan. Bukan hanya mimpi atau ilusi
karena wilayah Nalumsari mempunyai banya kekayaan alam dan lahan yang masih
sangat melimpah. Eduwisata di bagian utara Nalumsari merupakan area tempat
wisata alam yang masih sangat asri dan banyak menarik para wisatawan.
Solusi
pemecahan masalah:
Saat tiba waktunya akan muncul sebuah kota Nalumsari. Dalam
pemecahan masalah ini menurut saya adalah bagaimana cara pemerintah setempat
dapat mengelola Wilayah Nalumsari. Berbagai kebijakan seharusnya bisa membawa
wilayah ini menjadi lebih baik lagi. Dengan modal yang sangat besar
tentunyamenjadikan wilayah ini menjadi sentra ekonomi di Kabupaten Jepara
bukanlah hal yang sulit. Beberapa tahun ini kebijakan dengan membuka invetasi
asing membangun pabrik-pabrik mulai membuat ekonomi masyarakat menjadi lebih
tinggi di segala sector ekonomi. Traffic jalan raya semakin baik dan semakin
menambah suasana prkembangan wilayah Nalumsari ini. Pola tata ruang wilayah
Nalumsari juga terus di kembangkan. Dan perpolitikan sebagai aspek pendukung
pun juga tidak bisa dilepaskan dari segala kebijakan yang ada di daerah ini.
Jika semua system dapat berjalan bersama-sama maka bukan hal mustahil suatu
visi terbentuknya Kecamatan Nalumsari akan tercapai.
DAFTAR
PUSTAKA
Dra. Puji Hardati, M.Si., Drs. Eko Handoyo, M.Si,
dkk. 2010. Pengantar Ilmu Sosial. Semarang:Widya
Karya.
Sumber online